Wednesday, 15 August 2018

MIMPI, USAHA DAN PERWUJUDANNYA | Menjadi Generasi Emas

“Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” Q.S (At-Tin 4)

Semua orang punya potensi untuk menjadi seseorang yang luar biasa, karena Allah Maha Adil, Allah tidak menciptakan sesuatu kecuali yang terbaik. Jangan berkecil hati dulu jika satu, dua, tiga usaha kita tak berhasil seakan segala jerih payah, tangis dan doa menjadi hal yang sia-sia. Jangan minder jikalau kini tak punya apa-apa untuk dibanggakan karena suatu saat dunia bisa saja tercengang dengan sesuatu yang engkau hasilkan.

Orang yang telah menggapai mimpinya sekarang dahulunya sama sepertimu yang awalnya hanya menuliskan target pencapaian lalu berdoa dengan banyak harapan. Tapi bedanya dia telah melewati proses yang panjang dan mungkin tak diketahui banyak orang, dan telah berhasil hingga sekarang memperjuangkan apa yang telah ia canangkan.

Ingat kembali, ketika kita diberikan kesempatan untuk terlahir ke dunia ini, tumbuh menjadi anak yang merupakan buah dari kemenangan, YUP! Kemenangan

“You were born as a winner, cos as a sperm, you had won your race over the other millions to get to the ovum.” (Kamu dilahirkan sebagai seorang pemenang, karena kamu adalah sebuah sperma yang telah memenangkan berjuta-juta sperma sainganmu untuk menuju sel telur).

Diri dan hidup kita begitu berarti, sehingga jangan sia-siakan dengan menjalani proses kehidupan yang merugi.


Hal terpenting yang harus selalu kita ingat adalah jangan menjadi seseorang yang gampang berputus asa dan menyerah hanya karna beberapa belas kegagalan, Hey Ingat!! Masih ada puluhan bahkan ratusan kesempatan dan rezeki yang sudah diatur dan disiapkan oleh Maha Pencipta untukmu jauh sebelum kamu terlahir didunia ini. Rahmat Allah Swt. tersebar luas kepada alam dan tentu saja  Rahmat Allah Swt yang khusus diberikan kepada orang beriman dan bertakwa.

 ."...Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya orang yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir." ( Yusuf, 12:87)

Sejatinya kehidupan haruslah kita nikmati dengan penuh semangat. Kehidupan memberikan alasan kepada kita untuk berjuang. Kehidupan mengajarkan kita bahwa 


Selama kamu yakin, tak ada yang tak mungkin. Percaya diri! Kamu lebih hebat dari yang kamu pikirkan.

Syifa Kenedi
Special Note : Do not forget to watch and subscribe my YouTube Channel Syifa Kenedi, also be my friend on Instagram @syfkndi

Saturday, 10 March 2018

Kerja Keras

Hidup itu emang indah kata orang. Walau rasanya emang juga gak melulu begitu.

Terkadang, ada yang tidak bisa kita dapatkan semati-matian pun usaha kita dan sekuat apapun kita mencoba.

Terkadang, ada yang tidak bisa kita pertahankan seerat apapun kita mendekap.

Sesuai bagaimana kita berfikir, mindset yang kita gunakan, yang nantinya menterjemahkan bahagia itu sendiri sesuai versi masing-masing

Bercerita tentang perjalanan hidup...

Aku sendiri lahir dari keluarga yang dibilang sederhana. Ayahku bukan pejabat atau keturunan bangsawan.
Aku dididik dan dibesarkan dengan kesederhanaan.
Aku diberi pengertian kalau semua tidak bisa aku dapatkan dengan hanya merengek kepada orang tua.
Aku diajarkan untuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh jika menginginkan sesuatu.
Aku terbiasa untuk tidak merepotkan orangtua tentang apa saja masalah yang bisa aku selesaikan sendiri.

Secara gak sadar, aku sudah dididik oleh orangtuaku menjadi seorang gadis perempuan yang mandiri, walau kata mama dari aku kecil hingga SMA aku gak bisa ngapa-ngapain(alias selalu dilindungan mama, dan mama yang menghandle semua), tapi pas menjalani masa kuliah aku mulai bisa menjadi seseorang yang lebih independen

Aku sangat segan untuk minta apa-apa ke orangtua.
Malah kalau ingin sesuatu yang agak mahal, aku berusaha nabung, bukan tipeku yang merengek-rengek minta dibelikan ini dan itu.

Walaupun kalau dirumah sifatku masih kayak anak-anak (kadang yaa~) tapi rasanya untuk beberapa hal aku mikirnya dewasa sih :P Salah satunya gak suka minta ini itu sama orangtua.

Dari masuk kuliah sampe sekarang udah mau koas, aku gak pernah sekalipun (Alhamdulillah) minta duluan dikirim uang jajan sama papa, maksudnya nungguin aja papa kirim bisanya kapan.

Kalau mau sesuatu, aku harus kerja keras. Aku berusaha engga memberatkan orangtuaku untuk apa-pun. Aku sadar seberapa banyak sudah jasa orangtua yang membesarkan ku dan adik-adik hingga detik ini dan memenuhi segala kebutuhan kami.

Untungnya lagi, aku bukan tipe orang yang suka belanja gak penting, aku gak hobi shopping, hobii sihh, namanya juga cewek, tapi masih sangat bisa dikontrol. HAHAHA jadi intinya aku bukanlah orang yang boros.

Semoga aku bisa secepatnya membahagiakan mereka, walau kata mama yang membuat mama papa bahagia adalah punya anak-anak sholeh dan sholehah itu aja cukup.

Aku sudah terbiasa bekerja keras untuk apa yang ingin aku capai, gak terbebani, dan aku menjalaninya dengan have fun, karena kesuksesanku, memang akulah kunci utama untuk mewujudkannya, bukan dari orang lain, tapi yang terpenting dari diri sendiri.

Semoga segala yang diusahakan bisa menghasilkan output terbaik.




Tuesday, 30 January 2018

Depresi | Tulisan Random

Ketika sedang menulis tulisan ini, aku dalam keadaan sehat wal afiat, tapi sedikit ngerasain sakit kepala dan berlanjut migrain karna lack of sleep sejak satu minggu terakhir. Awal tahun 2018 merupakan momen dimana aku sedang asyiknya bekerja keras, belajar dengan semangat untuk menantikan yudisium  sarjanaku beberapa bulan lagi. Januari adalah bulan dengan tantangan yang cukup challenging bagiku, di bulan ini aku menjalani blok yang sibuk, dibulan ini aku mengerjakan beberapa tanggung jawabku diorganisasi dan mikirin project yang aku susun bersama teamku di komunitas lain. Dibulan ini aku juga sudah mulai memikirkan hal bermanfaat apa yang bisa aku share di Channel Youtube ku yang bisa aku bagikan ke orang-orang, dibulan ini aku juga memikirkan skripsi yang tinggal nulis pembahasan tapi takkunjung selesai karena ingin fokus ujian blok terakhir dulu.
FYI, aku baru saja menyelesaikan Ujian Blok terakhirku di program sarjana, dari 61 orang diangkatanku hanya 24 orang yang dinyatakan lulus ujian, alhamdulillah aku salah satunya. Aku senang walau hasilnya belum sesuai ekspektasi, ternyata mendapatkan nilai superior itu gak gampang, padahal rasanya aku udah tunggang langgang belajar, ngebaca materi yang super banyak sampai menghapal narasi titik komanya, tapi masih belum membuatku puas melihat hasilnya, yaa walau harusnya aku bersyukur, nilaiku mungkin dipandang "berharga" bagi teman-temanku terutama yang gak lulus, tapi aku terkadang me-rendah-kan diri sendiri, kurang menghargai usaha, tak boleh gitulahhh~ ya? hahha teringat lagi, kalau dulu aku pas jaman SMA bisa dikatakan rajin dari sekarang pas kuliah, rajin karena hampir tiap hari ada PR, makanya belajar, kalau dikuliah ga serajin itu, TAPIIII, kalau dibilang soal "mati-matian" belajar dan berusaha untuk paham, ketika kuliah jauh lebih "mati-matian", aku ingin lulus enggak dengan nilai yang pas-pasan, aku ingin lulus dengan nilai terbaik, karena aku udah berusaha untuk itu. 
Aku lihat lagi teman-temanku, ada yang pintar, pintar banget, sampe aku nanya-nanya dalam hati, dia gimana bisa pintar gitu ya? kok cepat banget ngerti dan ingat. Ada lagi temanku, yang kesusahan banget kayaknya, padahal SPP nya paling tinggi tapi sering ga lulus, apa dia pernah ngerasain depresi ya? gimana ya perasaan dia jatuh-jatuh terus? apa dia stress? aku aja yang nilainya bisa dikatakan aman hampirrr stress tiap sebelum dan sesudah ujian, mereka gimana? yang harus memikirkan biaya orangtua yang udah habis buat ngebayar kebuutuhan kuliahnya, tapi hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang sudah dikorbankan? kayaknya sih, temanku banyak yang depresi sampai nangis-nangis meratapi susahnya belajar di kedokteran, kalau aku... susah untuk mengeluarkan airmata,. aku ga ingin lemah cuma karna ngapal pelajaran~

Aku liat lagi diriku, kalau belajar aku juga gamau merugikan tubuh dengan mengkonsumsi yang aneh-aneh, ada aku perhatikan temanku yang sering minum obat *yang dijual di apotik* biar lebih semangat, dan ga gampang lelah, atau minum kopi 1 hari 4 botol, tapi rasanya, itu ga sehat kan? aku gamau sampe sakit kepala dan minum asam mefenamat tiap hari gara-gara kepalanya sakit karena terlalu mem-push diri untuk belajar, aku juga bukan tipe orang yang gamakan siang buat ngejar belajar, itu gak sehat menurutku, malah merugikan diri sendiri

iya, random banget tulisan yang ini ya, karena emang ini aku nulis apa yang sedang aku pikirin aja, emang lagi random, abis ujian OSCE~

Tapi aku yakin sih, kerja keras itu ga menghianati hasil, Kerja keras adalah mata uang yang berlaku di seluruh dunia yang mana akan mengantarkan pada posisi terbaik.

Semoga dengan lelahku sekarang, aku bisa memetik buah manisnya nanti, Bkan untukku sendiri tapi untuk dinikmati banyak orang..