Friday, 17 March 2017

PEGIPEGI | PERSIAPAN BERKAS PERPANJANGAN PASSPORT | BEDA DOMISILI KTP

Holaa!
Assalamualaikum WR. WB

Baik. Berhubung aku dapat beberapa pertanyaan di DM Instagram dan line seputar pengurusan passport, aku akan sharing gimana aku kemarin perpanjang passport yang kota domisili KTP beda dengan kota dimana aku mengurus passport sekarang. Bukan sok ngartis nih ya cuy :P tapi beneran ada mungkin 4 orang yang nanyain aku gimana cara bikin passport tapi bukan di alamat domisili sesuai KTP.


Fyi, sekarang untuk pengurusan passport baik itu perpanjangan atau bikin passport untuk pertama kali, itu bisa di kota-kota yang ada kantor imigrasi nya di seluruh Indonesia.*CMIIW*
Jadi, semisal kalian KTP nya di Padang, tapi sedang kuliah di Jambi bisa bikin passport di Jambi aja ga mesti balik ke Padang. Tetapi mungkin ada syarat tambahan yang diminta oleh pihak imigrasinya. Cerita dibawah aku tulis berdasarkan pengalaman ku sendiri ngurus passport di suatu Kota di Aceh, nahhh, mungkin ada yang berbeda dengan cerita orang lain, so, silahkan baca kalau ajah! :D

------------------------------------------------------------------------------
Disini aku akan sharing gimana caranya ngurus passport bagi kamu yang belum pernah bikin passport ataupun ingin memperpanjang masa berlaku passport kamu. Well. Ini sebagai rasa syukurku udah berhasil ngurus perpanjangan passport setelah 4x datang dan ada aja halangan yang menunda perpanjangan passportku ini. Jadi aku janji pada diri sendiri nanti kalau udah lancar perpanjangannya aku akan sharing pengalaman. Mungkin bagi yang udah pernah bikin passport ga perlu lagi yaa info ini karena udah ngerti hehe jadi ini aku persembahkan dengan tulus untukmu sahabatku yang belum pernah dan masih bingung buat ngurus passport. Okehhh, tadi aku bilang ada beberapa hal yang bikin aku ga jadi-jadi alias nunda-nunda perpanjangan passportku yang bakal expired bulan Mei ini. Kenapa kok bisa ada yg mengahalangi? Weelll pertama, 2 bulan yg lalu pas aku dapat LoA dari IFMSA (International Federation Medical Students Assosiation) Quèbec Canada - Februari. 

Aku lolos program Training kesana dengan beberapa seleksi. Sampai dari Indonesia lulus 3 orang. Biaya program gratis tapi aku mesti nyediain tiket pesawat which is so mahal dan cukup nguras tabunganku. Haha 17 juta PP. Jadi awalnya masih pengen mengusahakan dan bikin passport buat persiapan Visa dsb. Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya aku menunda kepergianku kesana, untuk sesuatu yg lain nantinya. Hehe aamiin. Dan gajadi deh kan aku memperpanjang passport, karena ngerasa belum mau pergi kemana-mana dalam waktu dekat ini. 

Kebetulan aku seharusnya Maret ini ada pergi lagi Program ke Jepang yg dananya ga sebanyak pergi ke Jepang biasanya sejenis dapat sponsoran gitu, dan mulailah lagi aku mencoba mengurus Passport. Tapi pas ngurus ke Kantor Imigrasi aku lupa aku ga punya KK Asli, KK Aslinya di my hometown nan jauh diseberang, adanya fotokopian, padahal nanti mereka akan minta KK asli. Aku bilang sama petugasnya kalau KK aku ada di Riau tempat domisili asalku, petugas nya bilang, "yaudah, bawa keterangan domisili dari Geuchik (ketua kampung kalau di Aceh), dan surat keterangan aktif kuliah. Gagallagideh yang kedua  kali datang ini, karena aku mesti ngurus dulu surat domisili sementara (yang seharusnya) aku mesti urus dari awal tinggal nge kos disini hehe aku baru tau mesti lapor geuchik dulu, pergilah aku ke rumah geuchik yang alamatnya aku tanya sama bapak kos. Bapak geuchik itu biasanya dipilih dari mereka yang dikenal baik di satu gampong (kampung/daerah dibawah kelurahan) itu, mereka yang punya agama bagus, wawasan dan dipandang baiklah. Aku juga kurang tau gimana, yang penting kalau masalah lapor melapor sama geuchik. 

Aku kerumah geuchiknya, dan geuchiknya ramah, dia ga mau mempersulit karena dia juga punya anak yang nge kos di Banda Aceh. The power of anak kos kadang alhamdulillah wasyukurillah siiiih ya haha. Akhirnya hari itu juga selesai surat domisili ku. Dua bulan lagi nih kan dari Januari itu, aku mempersiapakan segalanya untuk ke Jepang bulan Maret ini. Eh setelah liat-liat kalender, aku liat tanggalnya adalah minggu aku ujian blok. Ya ampuun. Ga mungkin pergi, aku ingin menata nilai nih biar agak berbinar matanya liat Transkrip Nanti *Ga deng* hehe tinggal 2 semester lagi mau aku perjuangkan, yaah masa harus ujian susulan yang biasanya nilainya pasti B kebawah karena ikut yang remedial. Walau gimanapun kuliah tetap jadi MY PRIORITY mau aku pergi acara kemana-manapun mama papa sampai nenekku dan saudara-saudara yang lain selalu bilang baik-baik yaa, ingat tujuan utama kuliah yang bagus. jadi dokter cerdas, pintar dan hebat, which is mereka pasti nanti akhir-akhirnya nanyain IPK juga, setidaknya tugasku membahagiakan mereka dengan cara itu bisa diwujudkan, pokoknya begitudeh untuk itulah aku jauh-jauh merantau kesini. Lagian juga kalau aku ke Jepang walau ga bayar banyak, aku juga akan make beberapa jumlah tabunganku sendiri, yang manatau ada program yang lebih bagus nanti buat aku ke sana. Masih banyak kesempaatan menuju Roma, eh menuju Jepang hehe sementara kesempatan untuk dapat nilai A di blok depan itu cuma satu kali, walau ga menjamin sih kalau aku ga pergi aku bakal dapat A tapi setidaknya aku akan lebih fokus untuk belajar dan ujian sehingga aku lebih banyak mengerti blok ini dan bisa dapat nilai yang bagus juga (nilai bagus di FK Negeri itu susah dapatinnya). Gitudeh. Dengan berbagai pertimbangan itulah aku membatalkan pergi ke Jepang dan menunda lagi pembuatan passport.

Beberapa waktu berjalan, Februari awal aku ditawarin lagi program ke LN. Ini sangat related dengan kedokteran, insyaAllah jadi berangkat bulan maret akhir which is udah siap ujian. Nah awal Februari akupun pergi lagi ke Imigrasi buat bikin passport baru. 2x gagal karena aku kehabisan no. Antrian. Karena aku kuliah sampe jam 10. Jam 10 itu udah kehabisan no antriannya sampe 50 dan ditutup. Aku ga bisa bolos cuma untuk ke Imigrasi karena juga emang ga kepepet banget. Akhirnya pada suatu hari di akhir Februari lah baru bisa. Jam 9.30 aku kelar kuliah aku buru-buru ke imigrasi, dan alhamdulillah aku dapat no antrian 40. Nyarisss. Kalau dikotaku mungkin ga serame Jakarta atau kota besar lainnya, jadi kalau di sini amannya sih jam 8-9 udah harus banget datang ambil no antrian. Kalau di kota besar yang emang padat dan rame tiap hari orang yang ngurus passport mesti jam 6-7 an kali ya ke imigrasi hehe. Dan alhamdulillah KK udah ada ditanganku, minta tolong kirim sama mama. Dan ininih yang unik, KTP dan Passportku bikinnya dikota yang berbeda (bukan di Aceh), dan aku ngurus perpanjangan disini, bisa gak? Bisa! 

Yang penting syaratnya harus lengkap. Seperti KK, Ijazah/Akte kelahiran, KTP, Passport yang lama (misalnya ingin memperpanjang), dimana itu semua harus dicopy satu rangkap dan di kertas A4 lalu tidak boleh di potong jadi panjangnya tetap kertas A4. Untuk passport bisa copy halaman buku yang depan aja. Bagi beberapa daerah, seperti kasus ku mungkin karena aku mahasiswa mereka minta surat keterangan domisili atau Surat aktif kuliah (atau keduanya) atau pun juga KTM(Kartu Tanda Mahasiswa) JANGAN LUPA SEDIAIN MATERAI 6 RIBU.
LEBIH LENGKAPNYA silahkan ketik kata kunci "Imigrasi" di Google yah, nanti kalian akan temuin web imigrasi dan persyaratan yang lebih lengkap ada disana. Yuk, mesti rajin membaca ya :)


Ya menurutku tergantung petugasnya sih, kalau petugasnya ga mempersulit sepertinya syarat yg 4 diatas udah cukup, karena sekarang emang ngurus passport diwiliyah Indonesia manapun bisa kok, walaupun kamu bukan KTP ditempat kamu ngurus ataupun dulu pembuatannya juga bukan disana, ya tergantung rezeki kali ya. Aku dipermudah sama bapak-bapak petugas yg lain " KTM nya ada kan? Gapapa KTM aja dicopy 1 lembar ya" karena petugas yang layanin aku pake minta surat keterangan aktif kuliah padahal ngurusnya makan 2 hari juga ke kampus. Untung aja bapak itu mau mempermudah dengan KTM, memang pertolongan Allah itu dekat huhu. Semoga orang-orang yang memudahkan urusan orang lain (yang tentunya masih dalam koridor hal baik) juga dipermudah urusannya sama Allah. Nah singkat cerita finally aku dapat no antrian dan balik lagi jam 2. Pas aku balik ternyata masih no 31. Ada 9 antrian lagi. Dan akupun menunggu.

Ketika aku masuk untuk wawancara dan foto, ditanya-tanya deh, mau kemana, acara apa, tinggal dimana, kebetulan petugasnya ramah dan santai sih, jadi ga nervous juga hihi, nahhh guys, ternyata wajar petugasnya nanya-nanyain syarat yang lengkap, biar kalau ada kenapa-kenapa mereka mudah menghubungi keluarga tempat kita tinggal sekarang. Tujuan mereka minta surat keterangan domisili sementara misalnya, mereka butuh jika ada hal yang tidak diinginkan mereka bisa memberitahukan kepada keluarga tempat kita tinggal sekarang. Intinya, pas aku wawancara, walau petugasnya ramah abis, aku mesti tetap melengkapi persyaratan lain :

1. Surat Keterangan Mengikuti Program atau keperluan Ke Negara tujuan (bisa dari wali atau kampus), karena aku ikut pendelegasian kampus, aku mesti minta surat rekomendasi dari kampus
2.  Fotokopi Pemberitahuan atau LoA kegiatan kita ke LN (Yaudah, ini di print aja buat yakinin petugasnya kamu ga bakal celengak-celengok ga jelas di negara orang, tapi ada tujuannya)
3    Walau aku sudah punya KK, tapi mereka tetap meminta surat keterangan domisili sementara dari kepala Desa/Kelurahan (YANG MEMANG AKU UDAH BIKIN)

Hari itu, purpose buat passportku tetap diterima, dan aku dikasi invoice pembayaran passport ke Bank sebesar Rp.355.000 tapi syarat pengambilannya aku mesti menyerahkan syarat yang belum aku penuhi diatas, dan aku menjanjikan petugasnya untuk nganterin berkas yang kurang secepatnya.


5 hari menunggu (yang kadang seharusnya cuma butuh 3 hari) akhirnya passport ku jadiiii!
Yeayyyy, Ga sabar nunggu liburaaan :P



Monday, 30 January 2017

OSCE SEMESTER 5 FAKULTAS KEDOKTERAN


OSCE (OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION) adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian tertentu. Jadi ujian OSCE ini diewati oleh mahasiswa kedokteran biasanya di akhir semester. Kalau dikedokteran ada 3 blok atau 3 materi pokok tentang suatu sistem organ dalam 1 semester, nah dari masing-masing blok ada beberapa keterampilan klinis yang dipelajari yang nantinya akan diujikan pada ujian OSCE. Semester ini aku punya 3 blok yaitu :

1. Urogenital

2. Sistem Reproduksi

3. Gangguan Hematolimfopoetik


Nah, dari keseluruhan blok itu, ada belasan keterampilan yang diajarkan. Untuk semester 5 ini ada 12 keterampilan dan stase yang diujikan, jadi ada beberapa keterampilan yang tidak masuk di ujian OSCE. Nah keterampilan itu adalah :



1. Pemeriksaan Sedimen urin
2. Konseling Pemakaian kontrasepsi

3. PAP SMEAR
4. Konseling Anemia Defisiensi Besi
5. Pemeriksaan Kehamilan
6.Tes kehamilan
7. Pemeriksaan Swab Uretra
8. Urinalisis (Uji reduksi urin)
9. Pemeriksaan Semen
10. Flebotomi
11. Pemeriksaan apusan darah tepi
12. Pemeriksaan Genitalia pria

Berhubung disemester ini jadwal mahasiswa semester 5 sangat padat, mulai dari ujian praktikum PA, PK dan ujian Metodologi Penelitian (Buat proposal dan slide presentasi) juga persiapan ujian blok yang mepet diminggu ke 7, maka persiapan ku untuk OSCE bisa dikatakan terburu-buru. Iya sih,kita udah belajar sebelum nya di Skill lab keterampilan klinis pada tiap blok yang dijalani, tapi kalau ga diulang dan dibaca-baca lagi tetap aja lupa gimana lengkapnya, gimana step per step lengkapnya, karna kalau kita ujian OSCE itu harus terstrukur dan professional ngerjainnya, beda urutan antara masang handscone sama persiapin alat aja nilainya udah berkurang, jadi memang butuh pengulangan membaca dan memahami lagi. 

Ujian blok dilakukan hari selasa minggu ke 7, sementara sebelumnya baru selesai ujian Met Pen,dan hari Jum'at minggu ke 6 nya aku masih tutorial terakhir. 2 minggu sebelum hari yang padat ini, aku mulai gelisah, aku merasa adaaaa hal yang menakutkan dan bikin gak nyaman, lalu aku ambil kertas, aku tulis apa yang harus aku selesaikan dan lewati 2 minggu kedepan, ternyata hal yang aku takutkan, semua itu adalah berbagai ujian-ujian itu, haha sampe bikin hati ga tenang. Aku pun mencoba rilex, chilllllax, udah mau semester 6 looo, apa lagi yang dirisaukan? jalani aja dengan sebaik-baiknya. Ini juga bukan kali pertama menghadapi ujian-ujian yang bejibun hehe. 

Setelah ujian blok hari selasa, aku mulai fokus ke ujian OSCE ini, aku belajar bareng Kiki, Dea Ha, dan Dea Fa, iyaa memang kalau ujian OSCE ini lebih ngerti dan ingat kalau belajar bareng, jadi ada yang ngingatin dan ada yang bikin ilustrasi kalau lupa, jadi bisa membantu mengingat. Aku udah sibuk, telponin ortu buat ngedoain haha yaa pastinya ortu kita ngedoain anaknya lah ya, apalagi yang lagi berjuang keras ini :P tapi ga papa, selalu minta doa dan restu ortu itu baik! :D
Hari H tiba, tepatnya hari ini, jadi aku ingin menceritakan nih bagaimana sensai dan pengalamanku saat OSCE.
Karena aku anak SBMPTN, namaku agak di bawah-bawah, jumlah mahasiswa 60 orang, aku ada di 40 an gitu absennya, jadi aku dapet kloter ke 4 hari kedua jam 10.00 WIB. 

1. Pemeriksaan Sedimen urin
 Intinya aku harus bisa menjelaskan pembuatan sedimen urin dengan menggunakan alat sentrifugal untuk memisahkan elemen organik dan anorganik dalam urinnya, nanti suspensinya akan dilihat di mikroskop dan diperiksa. Ga ada masalah yang berarti sih di stase ini, ehhh adaaa nya aku kecepatan masuk sih, gini lho, jadi ada waktu-waktu nya. Soal ditempel dipintu, 30 detik membaca soal dan ada aba-aba "dipersilahkan masuk" baru seharusnya kita masuk, lah aku karena mungkin saking semangatnya, malah masuk duluan sebelum aba-aba, alhasil dokter yang nilai bilang "loh dek, kok udah masuk kamu, belum disuruh masuk kan" haha aku jadi malu sendiri tapi dokternya ga marah sih, cuma heran aja gitu, semoga ga bermasalah banget lah ya untuk penilaian, biasa dok nervous.

2. Konseling Alat kontrasepsi
Kasusnya ada seorang ibu baru lahirin anak ke 2 dua bulan yang lalu, jadi dia mau make alat kontrasepsi apa, yaa jadilah kita meng-konseling dia. Alhamdulillah di stase ini lancar, ya ga terlalu susah juga, tinggal banyak ngomong dan poin-poinnya harus jelas.

3. PAP SMEAR
nah ini ni, sebenarnya gampang sih, pap smear itu kan skreening untuk melihat kesehatan leher rahim atau serviks nya apakah nantinya ditemukan indikasi keganasan atau infeksi mikroorganisme tertentu, dengan cara mengambil sekret endo dan ekso servikal si pasiennya, tapi yang agak bikin takut urutan step by stepnya, takut ga berurutan  gitu walau dikerjain semua, tapi ada sih tapi yang lupa dikerjain, tadi aku lupa sebelum masukin spekulum vag**a nya mesti disentuhin dulu ke bagian paha, yaah lupa-lupaaa, padahal udah menghafal step itu kemarin.

4. Konseling anemia def besi
Ni, yang jadi pasien (probandus) nya adalah petugas yang jagain kampusku, icak-icaknya keluhannya lemas, pucat dan ga bertenaga gitu, ya trus lakuin anamnesis, gimana makan nya, apa cukup nutrisi, kebiasaan makai sendal gak kalau keluar-keluar dan sebagainya. Basically,almost sama kaya konseling kontrasepsi, mesti banyak ber-cuap-cuap dan poin-poin pentingnya dapat.

5. Pemeriksaan kehamilan
Intinya kita mau meriksa ibu-ibu hamil itu, mulai dari anamnesis nya apa keluhan yang ia rasakan, apa ada riwayat penyakit terdahulu, dan sebagainya lah pokoknya nanya-nanya pasien, setelah itu tentuin berapa usia kehamilan serta perkiraan tanggal kelahiran dengan HPHT. Ada rumusnya :D setelah itu langsung berpindah ke manekin (boneka skill lab) dan mulai lakuin leopold 1-4, eyy jangan lupa sebelum tindakan kita harus minta kesediaan ibu dan cuci tangannn! nah abis itu dengarin denyut jantung janin pake stetoskop monoaural, lalu jelasin ke ibunya apa yang didapat, misalnya kepalanya dibawah, letaknya memanjang, punggungnya disebelah kiri ibu, dan lain sebagainya, abis itu catat dibuku kontrol ANC dan kasi lagi bukunya ke pasien. Kesalahanku adalah, aku lupa bikin catatan yang bagus dikertas nya padahal kertas itu diperiksa oleh dokter :'( malah aku cuma nyoret-nyoret aja lagii. SYIFA:((( kamu ngebuat apasih dikertas ituu? bikin yang rapi dikit keeeeeeek! huh.

6. Tes kehamilan
Yang paling simple, yang menurut orang-orang paling mudah tapi aku dikasi masukan di state ini. Kesalahanku, yang pertama: SALAH URUTAN PROSEDUR. Aku ngebuka plastik tes pack nya dulu setelah itu aku baru mencuci tangan dan tespacknya aku biarin di luar plastik, seharusnya gak boleh, jadi cuci tangan lalu make handscone dulu barulah buka plastik tespacknya, jadi jangan pegang-pegang walaupun ujungnya doang dengan tangan yang belum "steril". Prosedurnya begitu cuy. Kesalahanku, yang kedua aku ga minta persetujuan ibunya dengan kalimat "baiklah ibu, jadi apakah ibu bersedia untuk dilakukan tes kehamilan ini" onde mande, aku kira karena skenarionya adalah "seorang ibu .... tahun ingin melakukan tes kehamilan  bla bla " ya aku kira kan ibunya emang udah mau kan, dia yang datang ke dokter nya juga, ya wos ga ditanya lagi, tapi kalau secara prosedurnya memang harus ditanyaaa. ditanyaaaa... Kesalahanku, yang ketiga aku ngejelasin sama ibuknya " nah ini ada KIT tes kehamilan ibu, untuk petunjuknya bisa dilihat disini, sebelum penggunaaan kita lihat petunjuk yang terdapat di kemasan tespack," laah maunya gausah dijelasin begituuuu, karena kita yang mau ngelakuin untuk dia, kecuali kalau dia meriksa sendiri barulah kita suruh baca petunjuk, ini kita yang meriksa, ngapain suruh dia liat petunjuk penggunaaan. SIMPLE kan tapi itu termasuk poin penilian sepertinya. 



7. Swab Uretra
HAHAH dari namanya udah tau, pokonya ada teknik-teknik nya buat ngelakuin pemeriksaan ini, yang paling penting Informed Consent! :D intinya ngambil swab-an uretra dan kita bikin apusannya di object glass dan diliat dibawah mikroskop, apa ada infeksi karna kuman tertentu atau gimana, so kalau mau tahu banyak tentang pemeriksaan ini Goggggling je ya!



8. Uji Reduksi Urin
Ini keterampilan Lab, ga susah sih sebenarnya, tapi ya begitu prosedur dan step by step nya harus runut dan bener. Intinya pasien DM yang di urinnya ada glukosa (gulanya) bisa dilihat pake tes ini, tinggal ambil 5 ml benedict taro ditabung reaksi, ambil 5-8 tetes urin pasien, dan di bakar dengan diangin-anginkan diatas spiritus selama 3 menit, dan liat perubahan warnanya, kalau jingga sampe merah bata(yang awalnya dominan warna benedict alias biru) nah berarti glukosa nya ada di urin tersebut sehingga bisa mereduksi larutan benedict tadi dan menghasilkan perubahan warna.



9. Pemeriksaan Semen
Pemeriksaan fertilitas kaum adam :P



10. Flebotomi
Sukses :D walaupun aku lupa buka turniquet atau penjepit lengan nya pas berhasil ngambil darah dari lengan bawahnya, deket bawah lipatan siku itu, intinya ini ngambil darah pasien, tentu saja pake manekin alias boneka2 an buat kedokteran itu bro.



11. Membuat apusan dara tepi
Ini keterapilan lab juga, intinya nanti kita bikin sediaan di object glass dan dicampur-campurin metil alkohol dan giemsa dan dilihat di mikroskop gimana penampakan darah tepinya, normal atau tidak, mau tahu lebih banyak? googgliiiing yessh



12. Pemeriksaan Genitalia pria
Ya dilihat secara mikroskopisnya, gimana bentuknya sampe di palpasi (diraba2) sama pemeriksaan prostat juga (ini pas bangeeeet waktunya abisss aku slesai)



Nah setelah selesai ujian, akupun lega, walau hasilnya belum keluar setidaknya aku bisa melewatinya dengan baik, walau ada kurang sedikit-sedikit. :D



Maka berakhirnya semester 5 yang ditutup dengan UJIAN OSCE,
WELCOME MY HONEY SEMESTER 6! 
BENTAR LAGI S.KED :D