Dalam
hidup, manusia banyak maunya, banyak inginnya, yaa sama saja. Hidup sebagai
manusia acapkali dipenuhi dengan target atau impian yang ingin kita
realisasikan menjadi nyata dan bukan angan kosong belaka. Bahkan banyak dari
kita yang rutin membuat to do
list pada setiap harinya, Rapi, sistematis, terstruktur dan berusaha
mengatur rutinitas kita sebaik dan seefisien mungkin.
Saya contohnya
sebagai mahasiswa, beberapa minggu belakangan saya mempunyai rutinitas yang
padat dan sibuk. Selain menjalani proses pembelajaran di kampus, saya juga
berusaha memanfaatkan waktu untuk mengikuti beberapa kompetisi dan perlombaan.
Saya mengikuti lomba menulis karya ilmiah dan sebagainya. Saya disibukkan
dengan target-target dunia yang saya rancang apik. Tapi, saya juga sesekali
merasa lelah, begadang hingga waktu dini hari hampir tiba hanya untuk
menyelesaikan penelitian yang sedang saya kerjakan, mimpi yang sedang saya
proses dan olah untuk nantinya menjadi kenyataan dan menjadi jembatan
penghubung menuju masa depan yang diharapkan secerah sinar mentari pagi, tetapi
lagi-lagi, terkadang saya juga merasa sedikit stress mengikhlaskan tidur saya
yang harus terganggu sehingga jerawat kembali bersemi diatas kening, Saya
terkadang juga merasa sedih dengan target yang saya buat sendiri, dimana
mengharuskan saya merelakan jam tidur atau jam bermain (hang out) saya,
sementara banyak teman saya sedang bersantai menikmati hidup sebagai mahasiswa
tanpa beban.
Seriously, I do
love my activities. Saya menyenangi apa yang saya kerjakan, enjoy dengan apa
yang sedang saya lakukan, tetapi ketika saya mulai jenuh dan lelah, hati saya
merasa tersadar kalau yang saya lakukan salah. Bukaaan, maksud saya bukan salah
untuk berusaha menjadi mahasiswa yang aktif, produktif dan berusaha untuk
selalu membuat perencanaan kedepan, tidak, Hal tersebut tidak salah, tetapi
saya tersadar kalau tidak seharusnya lelah saya semata dikarenakan target dunia
yang sedang ingin saya perjuangkan.
Saya
paham makna Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 dimana Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antara manusia dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Balasan bagi orang-orang yang berilmu berupa
balasan terbaik di akhirat dan berupa karamah di dunia, Dan Allah Swt
meninggikan orang-orang mukmin di atas selain mukmin, dan orang-orang berilmu
di atas orang-orang yang tidak memiliki ilmu. Tapi masalahnya disini adalah,.
Saya TIDAK seharusnya menghabiskan segala daya dan upaya semata hanya untuk
target dunia saja. Bukan maksudnya sampai melalaikan ibadah wajib, contohnya
kalau soal sholat mungkin saya sudah sangat paham, tidak boleh ditinggalkan
yang wajib, Okey, gak ada masalah tentang itu, tapi masalahnya, target dunia
itu kok lebih banyak yaaa dari target akhirat, ibaratnya, impian di dunia kita
update terus, eh target akhiratnya ga diperbanyak (?) jadi banyak waktu
dihabiskan untuk ikhtiar pencapaian dunia tadi....
Kita
lihat catatan target dan hal yang ingin kita buat nyata itu kembali, Lihat!
betapa banyak hal yang ingin kita wujudkan dalam perjalanan hidup kita, lihat
lagi...target duniawikah? most of that? Suprisingly! Yeah~, Admit
that...mungkin banyak dari rencana harian kita berorientasi dunia. Ingin
mewujudkan ini, ingin itu, ingin menjadi ini, ingin meraih itu? Barisan target
itu rapi kita lihat tapi semua tentang kesibukan dunia....
Lelah
rasanya jika kita mempunyai berjuta target dunia yang tiada habisnya.
Padahal, kita,
sebagai orang beriman pasti mengerti, sadar, tahu, dunia akan cepat kita lalui,
Kita tidak berlama-lama disini, ingatkanlah selalu diri ini, dunia ini jangan
menjadi target utama kita. Seorang mukmin hendaknya tahu, dunia hanya fasilitas
saja, tentunya untuk mengejar akhirat, Mempersiapkan bekal akhirat. AKHIRAT
YANG ABADI TEMAN-TEMAN, Ya Allah, akan sangat berlinang air mata ini kalau
mengingat lagi tentang kematian, gimana ya nanti cara kita meninggal? dimana
ya? bagaimana ya? apa nanti ketika tidur malam ini paginya sudah Allah cabut
nyawa? dengan bekal persiapan akhirat yang sedikit karena sangat sibuk mengejar
target-target dunia kita yang tak juga tertuntaskan?
Awas, hati-hati... jangan
sampai, list tentang
dunia bersih tercapai, nikmat di dunia luar biasa MasyaALLAH rumah luas,
kendaraan tak terhitung bisa ganti tiap bulan, sekian mobil terhampar, Tapi di
akhirat fakir, untuk apaaa?! ya Allah, nauzubillahi minzalik.
Jadi, intinya dari yang saya pikirkan..membuat target dunia tidak masalah, lakukanlah perencanaan dengan matang, agar jerih payah berusaha membuahkan hasil yang memuaskan. TAPI... ingat, jangan lupakan dan lalai dengan target akhirat, buatlah to do list yang harus kamu kerjakan untuk menabung bekal amal di akhirat nanti, Jangan terlalu berlelah lelah, menghabiskan waktu 24/7, menguras pikiran, tenanga hanya untuk menyelesaikan target dunia tetapi tidak serius mengejar target akhirat.
Semoga sama-sama kita ingat
teman, Lelah? tapi jangan lelah yang disebabkan karena fokus melakukan berbagai
pencapaian yang bersifat duniawi saja, jadikan lelahmu untuk pemberat amal
kebaikanmu di akhirat kelak, karena hanya amal kita yang nantinya bisa menolong
kita. Jadi berilah perhatian yang lebih untuknya.
Semoga bermanfaat secuil
cerita malam ini~
*Yuk! Subscribe atau
Langganan di lailasyifa.blogspot.com di bagian langganan dibawah ya, untuk
mendapat update-an tulisan*