Beberapa
hari yang lalu, salahsatu teman di grup XLFL mengirimkan kata-kata yang
sangat menyentuh dan teringat-ingat olehku ketika aku hendak menunda
hal baik dan wajib, seperti Sholat. Apa isinya? Intinya adalah, ketika
kita hendak berpergian, keluar kota, keluar negeri bahkan, kita akan
mempersiapkan diri setidaknya agar tidak telat dan ketinggalan pesawat.
Kita memastikan dengan penuh perhatian jadwal penerbangan agar kita bisa
sampai ke bandara lebih awal dari jadwal keberangkatan. Karena jikalau
telat, 3 menit saja misalnya, kita pasti akan merugi dari mahalnya tiket
pesawat yang harus kita korbankan. Bagaimana dengan sholat? apakah kita
segera melakukan ketika panggilan adzan itu datang? atau malah sudah
pergantian sholat waktu selanjutnya kita baru bergegas mengambil air
wudhu? padahal, jelas... sholat itu lebih mulia daripada terbang dengan
pesawat terbang.
Ini
juga menjadi reminder untuk diriku sendiri, karena ibadah wajib yang
hanya 5 waktu itu saja, terkadang masih lalai dikerjakan. Padahal,cuma 5
waktu kok? anggaplah 1 waktu sholat 7 menit, yah hanya 35 menit dalam
24 jam? susah kah?Think again.
Terlahir
sebagai seseorang dengan orangtua beragama Islam membuatku bersyukur
hingga detik ini, tak dipungkiri nikmat iman adalah salah satu hal yang
tak pantas tidakku syukuri. Aku tersadar lagi dengan begitu indahnya
Islam mengatur kehidupan manusia. Aku menyadari, tentunya Agama Islam
bukanlah agama yang semata-mata diwariskan dari nenek moyang atau dari
kedua orangtuanya kepada anak-anaknya.Tapi, terlahir dari orangtua
dengan agama Islam adalah hal yang membuatku sangat beruntung, Allah
telah mempermudah jalanku menemukan kebenaran sejati.
Aku
tahu Agama Islam bukan warisan tetapi karena hidayah yang Allah berikan
kepada yang dikehendaki sesuai dengan ilmu dan hikmah Allah. Buktinya
misalnya, Ada orang yang orang tuanya Islam tetapi setelah baligh/dewasa
ia malah murtad dan sebaliknya ada yang kedua orang tuanya non-muslim
kemudian mendapat hidayah dan menjadi Islam. Tapi tetap saja,
Alhamdulillah aku sangat bersyukur dengan nikmat Iman Islam yang ada
dijiwa ini, karena jikalau Allah SWT tidak menghendaki aku saat itu
ketika terlahir dari rahim siapa, belum tahu aku akan mendapatkan
hidayah untuk mencaritahu tentang agama Islam.
Dengan
adanya Iman dan Islam dihati, akan membuat tujuan hidup menjadi jelas,
karena kita yakin, Allah menciptakan kita, manusia yang kecil ini untuk
beribadah, entah itu berbuat kebaikan, kemaslahatan didunia yang fana
ini dan sejenisnya, jadi tahulah kita arti dan makna hidup. Harta benda
yang kita cari dan diikhtiarkan dimanfaatkan untuk amal ibadah, berderma
dan jalan yang diridhioNya. Bukan hanya ditumpuk dan dikerjarrr terus
dengan segala upaya karena kita tahu bahwa harta materi sampe dunia aja
kok, ga dibawa mati.